Jalan-Jalan Hemat di Negri Sakura

sakura 4

Siapa bilang Jepang super mahal? Asal kita bisa menginap di hostel yang harganya terjangkau, tahu cara mengatur rencana perjalanan termasuk sistem transportasinya, hingga pandai-pandai memilih makanan yang sesuai dengan budget, dijamin image Jepang sebagai negara tak terjangkau akan berangsur-angsur hilang.

sakura 5 Beberapa bulan lalu, ketika saya merencanakan perjalanan ke Jepang, banyak teman bertanya: “Kenapa harus ke Jepang?” Saat itu saya menjawab, saya kagum pada Jepang yang begitu modern dengan kecanggihan teknologinya, namun di satu sisi mampu mempertahankan kekhasan budayanya yang berusia ratusan tahun. Keberadaan kuil-kuil traditional, profesi geisha, dan banyaknya jumlah becak Jepang adalah contoh bagaimana Negri Sakura ini terus berupaya mempertahankan budaya mereka.

Selain itu, sama seperti Indonesia, Jepang adalah Negara multikultur dengan jumlah penduduk yang banyak, dikelilingi lautan dengan ribuan pulau, serta memiliki catatan sejarah bangsa yang panjang. Berbicara soal sejarah tentu kita masih ingat akan penjajahan Jepang yang terjadi di Negri kita puluhan tahun silam? Maka mengunjungi Negri yang sering disebut sebagai the land of the rising sun ini adalah sekaligus untuk belajar membangun dan lebih menghargai bangsa kita sendiri.

Setelah mendarat di Jepang dan memulai petualangan, saya semakin sadar Jepang adalah Negri paradoks dimana sisir kecil berbahan dasar kayu bisa dijual seharga ¥10.000 (Rp 1.000.000) dan buku terkenal karya Haruki Murakami dijual hanya ¥ 100 (Rp 10.000). Di  negara dengan jumlah penduduk lebih dari 30 juta orang ini kita bisa dengan mudah menemui dewa-dewa penolong saat sedang dibingungkan dengan rute subway yang begitu kompleks. Walaupun terkesan sibuk dan dingin, orang-orang Jepang ternyata sangat suka menolong! Segala sesuatunya terasa tarik-menarik, namun inilah yang membuat Jepang begitu menarik untuk dikunjungi.

Wisata dan Berbagai Festival Gratis

becak jepang 4

Untuk menikmati keindahan Jepang, banyak tempat wisata murah meriah yang ditawarkan, beberapa diantaranya bahkan gratis! Wisata gratis ini meliputi taman (seperti Ueno Park dan Yoyogi Park), kuil dan pura (seperti Meiji-Jingu/Meiji Shrine dan Sensoji Temple), pasar (Tsukiji Fish Market), hingga area pertokoan yang sangat populer (seperti Shibuya, Shinjuku, Harajuku dan Akihabara). Kita juga bisa berfoto di depan Tokyo Tower (tiket naik ke lantai atas ¥ 1.200/Rp 120.000), ataupun menikmati sunset dari Observatori lantai 45 di Tokyo Metropolitan Government (TMG) Building. Semuanya gratis!!

Tokyo merupakan ibu kota sekaligus kota yang sangat terkenal di Jepang. Kota ini terkenal dengan sebagai kota industri yang sangat modern. Namun, bila kita ingin mengunjungi daerah dengan atmosfir kota Tokyo di masa lalu, kita bisa mengunjungi area Asakusa. Sejak jaman dulu, area ini terkenal sebagai pusat hiburan dan wisata. Area Asakusa sempat rusak karena perang dunia ke-2, namun bukan Jepang namanya bila tidak segera bangkit dan menata diri.

sakura 2Area Asakusa terkenal dengan Dempoin temple, kuil Buddha yang dibangun pada abad ke-7, Kaminarimon (Kaminari Gate), Sensoji Temple, dan Asakusa Shrine. Di area ini terdapat pusat perbelanjaan bernama Nakamise yang menjual berbagai makanan khas tradisional Jepang serta berbagi souvenir menarik.

Mengelilingi area Asakusa cukup dilakukan dengan berjalan kaki. Namun, bila ingin mencoba pengalaman berbeda, kita bisa naik becak dengan membayar ¥ 8.000 (Rp 800.000) untuk 30 menit perjalanan. Wah mahal ya?! Yap! Namun harga ini sudah termasuk penjelasan dari tukang becak terlatih yang sekaligus berperan sebagai pemandu wisata.

Selain mengunjungi berbagai tempat wisata, jangan lupa menghadiri festival dan pertunjukan yang diadakan di pusat-pusat kota. Terutama saat musim panas, banyak festival-festival menarik yang diadakan, misalnya saja Obon Matsuri (festival arwah) yang diadakan pada pertengahan bulan Agustus setiap tahunnya. Festival ini cukup menarik karena dihadiri oleh ratusan orang Jepang yang mengenakan yukata (kimono sederhana). Saat semua orang sudah berkumpul, mereka akan membentuk lingkaran dan menari bersama diiringi musik traditional Jepang. Festival ini diadakan sebagai wujud persembahan bagi arwah para leluhur. Orang Jepang percaya arwah-arwah akan hadir dan ikut menari bersama mereka sebagai tanda sukacita.

Festival lainnya adalah festival kembang api dan festival lampion yang diadakan pada malam hari saat musim panas. Kemeriahan festival-festival ini seperti menyambut tahun baru yang penuh kegembiraan. Selain menghadiri festival, kita juga bisa menyaksikan beragam pertunjukan traditional Jepang. Pertunjukan itu diantaranya tarian Maiko/Geisha di Gion, Kyoto (IDR ¥ 2.500/Rp 250.000), pertandingan sumo (IDR ¥  2.100-14.300/ Rp 210.000 – Rp 1.430.000), hingga kabuki di Kabukiza Theater (IDR ¥ 3.000/ Rp 300.000).

Subway?? Kereta??? Monorail??? Aaaaa!!!

sakura

Selain Tokyo, sebetulnya banyak daerah lain di Jepang yang sangat menarik untuk dikunjungi. Daerah-daerah itu diantaranya Hiroshima, Kyoto, dan Osaka. Karena letaknya yang agak jauh di luar kota Tokyo, kita memang perlu menganggarkan biaya khusus untuk transportasi. Selain naik pesawat atau menumpang bullet train seperti shinkansen, bus malam seperti Willer Express bisa dijadikan pilihan! Biasanya Willer Express memiliki harga khusus untuk reservasi turis asing. Selain irit karena harganya terjangkau, dengan menumpang bis malam kita bisa sekalian menghemat biaya penginapan karena tidur di dalam bis. Bis ini memiliki kursi berbentuk couch yang memang dirancang cukup nyaman untuk beristirahat.

Bagaimana kalau saat naik bis kita lapar? Apa ada tukang jualan makanan di dalam bis? Jangan khawatir, bis malam di Jepang memiliki peraturan yang mengharuskan mereka berhenti beberapa kali di tempat peristirahatan saat sedang dalam perjalanan panjang. Tempat-tempat peristirahatannya dilengkapi dengan toilet yang sangat bersih dan convenience store yang besar. Jadi saat bis berhenti kita bisa membeli makanan atau minuman. Perut kenyang, hati senang, tidur tenang! 🙂

Bagaimana dengan sistem transportasi di dalam kota, seperti Tokyo? Tokyo memiliki jalur subway dan kereta dengan banyak pilihan. Walaupun jalur-jalur ini dekelola oleh beberapa perusahan berbeda, namun jalur transportasinya saling terintegrasi. Untuk memudahkan transportasi, kita bisa membeli prepaid travelcards, seperti SUICA dan PASMO yang dijual di stasiun-stasiun besar.

Menggunakan travelcards ini memiliki banyak keuntungan, misalnya saja kartu ini bisa digunakan untuk menumpang berbagai transportasi yang terintegrasi seperti subway, JR train, monorail, hingga express train. Selain itu kartu ini bisa digunakan untuk berbelanja di convenience store dan untuk membeli minuman/makanan di vending machine. Karena model pembayarannya yang berupa deposit, kita bisa mengisi kartu ini  dengan sejumlah uang yang akan berkurang sesuai pemakaian. Bila saat perjalanan usai ternyata di kartu itu masih ada depositnya, maka kita bisa menukarnya kembali untuk mendapatkan cash back.

Setiap kota memiliki model transportasi berbeda. Misalnya saja transportasi utama di Kyoto adalah bis, sedangkan transportasi di Hiroshima adalah term (kereta di tengah kota). Walaupun berbeda-beda, seluruh kota di Jepang memiliki sistem trasportasi yang terintegrasi sehingga memudahkan penumpang dalam dalam memilih transportasi yang terbaik untuknya. Namun ingat, prepaid travelcards di tiap kota berbeda sehingga kita harus memastikan dulu ya kartu yang digunakan sebelum melakukan perjalanan!

Mendaki Gunung Fuji 

sakura 1

Mengunjungi Jepang tidak lengkap rasanya bila tidak mendaki Gunung Fuji. Fujisan (Gunung Fuji) merupakan gunung tertinggi di Jepang (3.776 m) yang terletak di perbatasan perfektur Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah barat Tokyo. Walau terkenal dengan track yang berat dan panjang, namun Gunung ini bisa didaki oleh seorang pemula sekalipun.

Untuk mencapai puncak Fujisan, ada 5 rute yang dapat kita pilih: Ochudo trail, Yoshida trail, Subashiri trail, Fujinomiya trail, dan Gotemba trail. Yoshida trail paling banyak dipilih karena aksesnya paling mudah dari Tokyo. Cukup dengan menumpang Keio Bus dari Shinjuku Station https://www.highwaybus.com/ selama 2,5 jam maka kita akan mencapai 5th station, gerbang pendakian Fujisan. Untuk menghindari cuaca dingin yang ekstrim, rute pendakian Yoshida trail hanya dibuka pada waktu summer, yakni bulan Juli-Agustus setiap tahunnya. Pada musim panas inilah ribuan orang Jepang dan turis asing dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong mendaki puncak Fujisan.

Bagi orang Jepang, mendaki gunung adalah persembahan dan doa kepada para dewa. Sebagaimana lari marathon atau bermain golf, mereka juga menganggap naik gunung sebagai sarana olah raga. Maka mendaki Fujisan bersama ribuan orang dalam waktu bersamaan adalah pengalaman yang tak bisa dilewatkan begitu saja! Tidak ada biaya yang harus dibayarkan untuk mendaki Fujisan, alias free!

Food… Food… Food…

sakura 3

Jepang adalah surga makanan! Banyak makanan murah dan enak yang dijual di Jepang. Makanan-makanan itu mulai dari bento, ramen, sushi, udon, onigiri, dll.

Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan Takoyaki? Yup, camilan Jepang berbentuk bulat seperti bola pingpong, berbahan baku tepung terigu dengan isian gurita dan taburan katsuobushi (serutan ikan kering) memang banyak dijual di negara kita. Di Jepang, takoyaki terasa lebih gurih dengan potongan gurita yang lebih besar. Yummie! Kedai-kedai takoyaki bisa ditemui hampir di semua daerah, di banyak tempat-tempat umum, seperti stasiun dan lokasi wisata. Harga satu porsi takoyaki ¥ 300-600 (Rp 30.000 – 60.000).

Sebelum meninggalkan Jepang, ada baiknya juga kita mencoba okonomiyaki. Makanan ini sangat terkenal di Hiroshima dan di Osaka. Okonomiyaki merupakan adonan tepung yang ditambahkan irisan kol, tauge, telur, dan tambahan isi seperti daging daging sapi, cumi-cumi, ataupun udang. Biasanya okonomiyaki juga ditambahkan udon/mie Jepang sehinga mengenyangkan perut. Rahasia kelezatan okonomiyaki terletak pada saus okonomiyaki yang dioleskan di atas campuran adonan tadi. Rasanya sungguh nikmat! Harga satu piring okonomiyaki sekitar ¥ 750-1.000 (Rp 75.000 -100.000).

Where to stay?

sakura

Selama di Jepang kita bisa menyewa dormitory budget hostel seharga ¥ 2.000-2.500 (Rp 200.000-250.000) /orang/malam. Kamar dormitory biasanya dihuni oleh 6-8 orang dengan bentuk tempat tidur berupa bunk bed (kasur susun). Kamar dormitory dibedakan menjadi 2, female only dan mixed room. Kita bisa memilih kamar sesuai dengan keinginan kita! Salah satu budget hostel yang lumayan laris di Jepang adalah Khaosan Tokyo dan J-Hoppers.

Fasilitas yang ditawarkan biasanya berupa kamar mandi dengan water heater, akses komputer dan internet gratis (termasuk layanan wifi gratis), printer, TV, mesin cuci, serta berbagi perlengkapan dapur (teko, oven, kompor, kulkas, dll) yang bisa digunakan secara sharing dengan penghuni lainnya.

Banyak pengalaman menyenangkan selama tinggal di dormitory yang tidak bisa kita dapatkan saat menyewa private room di hotel berbintang. Pengalaman-pengalaman itu diantaranya bisa mengenal teman-teman baru dari berbagai belahan dunia, mempraktekan kemampuan bahasa asing kita, mengadakan acara-acara seru bersama seperti membuat pesta atau perayaan tertentu, serta belajar untuk sharing dan bertanggung jawab atas fasilitas yang kita gunakan. Karena sifatnya yang self-service, setiap tamu yang tinggal di hostel harus memperhatikan kenyamanan bersama, misalnya dengan mencuci piring dan gelas sehabis pakai, membereskan meja, merapikan tempat tidur, dll. Dengan cara seperti ini, kita akan merasa nyaman tinggal di dormitory seperti tinggal di rumah sendiri.

So, ingin berwisata ke Jepang? Tunggu apa lagi, ayo kita rencanakan perjalanan ke Negri Sakura! 🙂

(DPN, 2013)

19 Comments, RSS

  1. Halo Mas Joko….. wah seru sekali mau ikut lari marathon di tokyo! Selama di tokyo mungkin tantangannya adalah harus beradaptasi dgn sistem transportasi yg banyak pilihannya dan serba terintegrasi. Saran saya begitu sampai tokyo harus cari peta kereta berbahasa Inggris (bisa minta petugas di stasiun), karena kalau lihat peta di stasiun mayoritas berbahas Jepang… dn supaya praktis bisa beli tiket suica atau pasmo dgn sistem deposit. Untk membandingkan dua tiket itu bisa baca di http://www.jrpass.com/blogs/benefits-of-prepaid-travelcards selamat menikmati tokyo! 🙂

  2. halo Sis RambutKriwil ^^
    Saya Lia, Salam kenal..:D
    rencana saya ke Osaka pp Medan 14 Arpil 2014, saya ber4, kita sama sekali ga tau bahasa Jepang, gmn pendapat Sis? Mengenai komunikasi dsna bgmn?
    dan Rencana saya itu dari airport Osaka ke TOkyo dl, dr Tokyo br lanjut daerah demi daerah ke Osaka balik, menurut Sis gmn dgn transportasinya?

  3. Haloo miss lia…. wahhh beruntung sekali, osaka, spt layaknya kota-kota lain di Jepang, memiliki sistem transportasi yang baik dan aman. Pengalaman saya, ketika di osaka, saya menggunakan one day pass (tiket transportasi + masuk gratis ke tempat2 wisata). Bisa cek link nya ke sini http://www.osaka-info.jp/en/access/other_card01.html Tidak perlu khawatir dengan kendala bahasa, orang jepang sangat ramah dan suka menolong kok. Hehehe. Selamat menikmati liburan di negeri sakura ya! 🙂

  4. hai sis,

    mohob info mengenai pengurusan visa kejepang,karena saya blm pernah berkunjung ke negara yg harus ada visanya terlebih dahulu, bagaimana dgn tiket pesawatnya,,,,

    trims atas infonya

  5. Tentunya harus beli tiket PP pesawat dulu, plus booking hostel/hotel/atau kalau mau nginep di tmpt saudara/teman hrs ada surat pengantarnya dr mrk. Kemudian ajukan aplikasi visa jepang dgn kelengkapan data2 yg dibutuhkan trmsk fotokopi tiket pswt dn hotel booking letters nya.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*